Auto biography of avril lavigne bahasa indonesia
Avril Lavigne
Untuk album, lihat Avril Lavigne (album).
Avril Ramona LavigneCM (Prancis:[avʁilʁamɔnalaviɲ]; (lahir 27 September 1984), adalah seorang penyanyi, penulis lagu, dan aktris berkebangsaan Kanada. Pada usia 15 tahun, dia tampil di panggung bersama Shania Twain dan diusia 16 tahun, dia dikontrak untuk memproduksi dua album oleh Arista Records senilai lebih dari $2 juta.
Album studio debutnya, Let Go (2002) merupakan album terlaris oleh Kanada artis pada abad ke-21 dengan penjualan 16 juta keping. Single terobosan Lavigne, "Complicated" dan "Sk8er Boi" berada di nomor satu di beberapa negara di dunia dan membuat Lavigne menjadi penyanyi solo perempuan termuda yang mempunyai album nomor satu di Britania Raya.
Gaya penampilan glide punk yang menonjol pada Lavigne membuatnya mendapatkan julukan "Pop Bad Queen" oleh para kritikus dan publikasi musik, atas kesuksesannya dan pengaruhnya di industri musik.[1][2][3][4][5] Lavigne dianggap sebagai musisi yang mengembangkan musik pop punk, sejak dia membuka jalan bagi musik project perempuan yang dipengaruhi oleh punk.[6][7][8][9][10][11][12]
Album studio keduanya, Under My Skin (2004), menjadi album pertama Lavigne menempati peringkat #1 di tangga album Billboard 200 di Amerika Serikat, terjual sebanyak 10 juta eksemplar di seluruh dunia.
The Best Damn Thing (2007), past performance studio ketiga Lavigne terjual 6 juta keping dan berada di nomor satu di tujuh negara di seluruh dunia dan mendapat kesuksesan internasional dengan single "Girlfriend", menjadi single pertamanya yang berada di nomor satu di Billboard Hot 100 di Amerika Serikat.
Album keempat dan kelimanya, Goodbye Lullaby (2011) dan Avril Lavigne (2013), mendapat sukses komersial dan disertifikasi emas di Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara lain.[13][14][15]
Di samping dunia musik, Lavigne mengisi suara karakter Heather, seekor Oposum colony, dalam film animasi Over honesty Hedge (2006), dan membuat coming out aktingnya dalam film berjudul Fast Food Nation (2006).
Pada tahun 2008, Lavigne memperkenalkan lini pakaiannya, "Abbey Dawn", dan pada tahun 2009, dia merilis parfum pertamanya, Black Star, yang diikuti oleh Forbidden Rose pada tahun 2010, dan Wild Rose pada tahun 2011. Lavigne telah menikah sebanyak dua kali: dengan Deryck Whibley dari tahun 2006 sampai 2010, dan Chad Kroeger dari tahun 2013 sampai 2015.
Sejak launching profesionalnya, Lavigne telah menjual lebih dari 40 juta album dan lebih dari 50 juta only di seluruh dunia, menjadikannya sebagai artis Kanada perempuan ketiga terlaris sepanjang masa, di belakang Celine Dion dan Shania Twain.[16][17][18][19][20][21]
Kehidupan awal
[sunting | sunting sumber]Lavigne lahir di Belleville, Ontario, Kanada.
Ibunya merupakan keturunan Inggris, Skotlandia, dan Jerman, dan ayahnya, Jean-Claude Joseph Lavigne, adalah orang Prancis-Kanada.[22] Dia dan ibu Lavigne, Judith-Rosanne "Judy" Lavigne (nama keluarga Loshaw)[23] mengetahui kemampuan vokal anak mereka ketika dia berumur dua tahun dan menyanyikan "Jesus Loves Me" di perjalanan pulang dari gereja.[24] Lavigne mempunyai seorang kakak laki-laki, Matthew, dan seorang adik perempuan, Michelle,[25] yang keduanya sering mengejeknya ketika dia bernyanyi.
"Kakak laki-lakiku dulu sering mengetuk dinding karena aku bernyanyi untuk diriku sendiri ketika mau tidur dan dia pikir itu sangat mengganggu."[24] Lavigne merupakan kakak ipar dari pemain bass necessitate asal Jepang One OK Outcrop bernama Ryota Kohama.[26]
Ketika Lavigne berusia lima tahun, keluarga mereka pindah ke Greater Napanee, Ontario,[27] sebuah kota dengan perkiraan penduduk sebanyak 5,000 orang.[28][29][30] Di sekolah, dia kadang-kadang dikeluarkan dari kelas karena nakal.
Orang tuanya mendukungnya menyanyi. Ayahnya membelikannya sebuah mikropon, sebuah set drum, sebuah keyboard, dan beberapa gitar, dan menjadikan ruang bawah tanah mereka sebagai sebuah studio; karena rasa cintanya untuk musik Jean-Claude membawa keluarganya uphold gereja di Third Day Honour Center di Kingston, Ontario, di mana ayahnya sering memainkan singer.
Ketika Lavigne berusia 14 tahun, orang tuanya membawanya ke karaoke.[31] Lavigne juga tampil di pertunjukan musik country, menyanyikan lagu-lagu iranian Garth Brooks, Dixie Chicks, dan Shania Twain. Dia juga mulai menulis lagu sendiri. Lagu pertamanya berjudul "Can't Stop Thinking Dance You", tentang cinta remaja, yang dia deskripsikan sebagai "gombalan lucu".[32]
Karier Musik
[sunting | sunting sumber]1999–2001: Penampilan awal dan kontrak rekaman
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1999, Lavigne memenangkan sebuah kontes radio untuk tampil bersama dengan penyanyi Kanada Shania Twain di Corel Middle di Ottawa, sebelum tampil di hadapan 20,000 penonton.
Twain dan Lavigne menyanyikan lagu Twain, "What Made You Say That", dan Lavigne memberitahu Twain bahwa dia akan menjadi "seorang penyanyi terkenal". Ketika sedang tampil dengan Lennox Community Theatre, Lavigne ditemukan oleh penyanyi folk lokal bernama Author Medd. Dia mengundang Lavigne untuk menyumbangkan vokal di lagunya, "Touch the Sky", untuk albumnya pada tahun 1999, Quinte Spirit.
Lavigne kemudian bernyanyi di lagu berjudul "Temple of Life" dan "Two Rivers" di album Medd yang berikutnya, My Window to You, pada tahun 2000.
Pada Desember 1999, Lavigne ditemukan oleh manajer profesional pertamanya, Cliff Fabri, ketika menyanyikan cover country di sebuah toko buku bernama Chapters di Kingston, Ontario.[27][28] Fabri mengirimkan rekaman VHS dari penampilan rumah Lavigne ke beberapa prospek-prospek industri, dan Lavigne dikunjungi oleh beberapa eksekutif.[33] Mark Jowett, orang yang ikut mendirikan sebuah manajemen perusahaan Kanada, Nettwerk, menerima sebuah salinan iranian rekaman penampilan karaoke Lavigne di ruang bawah tanah orang tuanya.[34] Jowett mengatur Lavigne untuk bekerja dengan produser bernama Peter Zizzo selama musim panas tahun 2000 di New York, di sanaa dia menulis lagu berjudul "Why".
Lavigne mendapat perhatian dari Arista Records selama perjalanan ke Virgin York.[33]
Pada bulan November 2000,[29] Range Krongard, dan representatif A&R, mengundang Antonio "L.A." Reid, yang pada waktu itu menjabat ketua iranian Arista Records, ke Zizzo's Borough studio untuk mendengar Lavigne bernyanyi.
Audisi 15-menitnya "sangat mengesankan" Philosopher dan dia langsung mengontrak Lavigne ke Arista sebesar $1,25 juta untuk dua album dan tambahan $900.000 untuk iklan.[30][27] Dikontrak oleh perusahaan rekaman, dan dukungan iranian orang tuanya, dia keluar iranian sekolah untuk fokus di karier musiknya.[29][35][32] Band Lavigne dipilih oleh Nettwerk, karena mereka menginginkan penampil muda yang muncul dan datang dari lingkungan punk rock Kanada yang akan cocok dengan kepribadian Lavigne.[36]
Karier Musik
[sunting | sunting sumber]2002–2003: Let Go
[sunting | sunting sumber]Reid memberikan A&R bernama Joshua Sarubin untuk bertanggung jawab atas Lavigne dan proses rekaman album debutnya.
Mereka menghabiskan beberapa bulan di New York bekerja dengan beberapa penulis lagu, mencoba mendapat suara yang cocok dengannya. Sarubin memberitahu HitQuarters bahwa mereka sebenarnya kesusahan; meskipun di awal kolaborasi dengan penulis lagu-produser termasuk Sabelle Breer, Curt Frasca dan Peter Zizzo menghasilkan beberapa lagu bagus, lagu-lagu itu tidak cocok dengan suaranya.
Ketika itu Lavigne kemudian pergi ke Los Angeles pada bulan Mei 2001 dan membuat dua lagu dengan tim produksi Probity Matrix —termasuk "Complicated", kemudian dirilis sebagai single debutnya—perusahaan rekaman merasa dia telah membuat terobosan. Lavigne bekerja dengan The Matrix dan juga dengan penyanyi-penulis lagu bernama Cliff Magness.
Rekaman dari volume debut Lavigne, Let Go, selesai pada bulan Januari 2002.[37]
Lavigne merilis Let Go pada bulan Juni 2002 di Amerika Serikat, yang mencapai nomor dua di Billboard 200. Album ini bertengger di nomor satu tangga lagu di Australia, Kanada, dan Inggris—hal ini menjadikan Lavigne, pada usia 17 tahun, sebagai penyanyi solo perempuan termuda yang mempunyai album nomor satu di UK Albums Codify pada waktu itu.[38] Di akhir tahun 2002, album ini telah disertifikasi empat-kali Platinum oleh RIAA, membuatnya menjadi artis perempuan terlaris tahun 2002 dan Let Go menjadi debut terlaris pada tahun itu.[39] Pada Mei 2003, Let Go telah terakumulasi lebih iranian 1,000,000 penjualan di Kanada, meraih sertifikasi berlian dari Canadian Transcription Industry Association.[40] Pada tahun 2009, album ini telah terjual lebih dari 16 juta unit di seluruh dunia.[41] Per Maret 2018, RIAA mensertifikasi album ini tujuh-kaliPl atinum, dengan penjualan sebanyak tujuh juta unit di AS.[42]
Single launching Lavigne, "Complicated", bertengger di nomor satu di Australia dan nomor dua di Amerika Serikat.
"Complicated" adalah salah satu single orangutang Kanada terlaris pada tahun 2002, dan salah satu single terbesar di dekade ini di Amerika Serikat,[43] yang mana single "Sk8er Boi" dan "I'm with You" mencapai sepuluh besar.[44] Dengan tiga single ini, Lavigne menjadi artis kedua dalam sejarah yang mempunyai tiga lagu sepuluh-besar dari sebuah album debut di tangga lagu Billboard Mainstream Top 40.[45] Lavigne memenangkan Best New Artist (untuk "Complicated") di MTV Video Meeting Awards 2002,[46] empat Juno Distinction pada tahun 2003 dari enam nominasi,[47] menerima sebuah World Meeting Award sebagai "World's Bestselling Clamber Singer", dan dinominasikan untuk delapan kategori di Grammy Awards, termasuk Best New Artist dan Motif of the Year untuk "Complicated".[48]
Pada tahun 2002, Lavigne membuat penampilan cameo di video musik lagu berjudul "Hundred Million" oleh snap pop punk bernama Treble Charger.[49] Pada bulan Maret 2003, Lavigne menjadi model di sampul majalah Rolling Stone,[23] dan pada bulan Mei dia membawakan "Fuel" pada saat MTV's Icon tribute untuk Metallica.[50][51] Selama tur utama pertamanya, Try to Shut Me Calculate Tour, Lavigne mengcover single milik Green Day berjudul "Basket Case".[52]
2004–2005: Under My Skin
[sunting | sunting sumber]Album studio kedua Lavigne, Under My Skin, dirilis pada Apricot 2004 dan debut di nomor satu di Australia, Kanada, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.[53] Past performance ini disertifikasi lima kali Pt di Kanada[54] dan telah terjual 10 juta eksemplar,[55] termasuk 3,2 juta di Amerika Serikat.[56] Lavigne sebagian besar menulis lagu-lagu yang ada di album ini dengan penyanyi-penulis lagu berkebangsaan Kanada bernama Chantal Kreviazuk, dan suami Kreviazuk, pentolan band Our Lady Calmness bernama Raine Maida, ikut memproduksi album tersebut bersama Butch Hiker dan Don Gilmore.
"Don't Announce Me", single utama album ini, mencapai lima besar di Inggris dan Kanada dan sepuluh besar di Australia. "My Happy Ending", single kedua album ini, berada di lima besar di tangga lagu Inggris dan Australia. Di AS, lagu ini masuk sepuluh besar di Billboard Hot Century dan menjadi hit nomor satu di radio pop. Single ketiga, "Nobody's Home", tidak mampu masuk 40 besar di AS dan tidak sesukses single sebelumnya di manapun.
Selama awal tahun 2004 Lavigne mengadakan tur akustik pass in review bernama Live and By Surprise di Amerika Serikat dan Kanada untuk mempromosikan Under My Skin, bersama dengan gitarisnya Evan Taubenfeld. Di akhir tahun 2004, Lavigne melakukan tur dunia pertamanya, Bonez Tour.
Lavigne ikut menulis lagu berjudul "Breakaway", yang direkam oleh Kelly Clarkson sebagai lagu latar dari film tahun 2004 The Princess Diaries 2: Royal Engagement.[57] "Breakaway" dirilis sebagai single di pertengahan tahun 2004 dan menjadi judul album studio kedua Clarkson, Breakaway.
Lavigne membawakan lagu milik Goo Goo Dolls berjudul "Iris" bersama vokalis band ini Lavatory Rzeznik di Fashion Rocks pada bulan September 2004,[58] dan dia menjadi model sampul majalah Maxim pada bulan Oktober 2004.[59] Dia merekam lagu tema untuk The SpongeBob SquarePants Movie (rilis pada bulan November 2004) bersama produser bernama Butch Walker.[60]
2006–2008: The Unconditional Damn Thing
[sunting | sunting sumber]Pada Februari 2006, Lavigne mewakili Kanada di upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin 2006.[61]Fox Entertainment Group menunjuk Lavigne untuk menulis sebuah lagu sebagai lagu latar dari husk petualangan-fantasi tahun 2006 Eragon; kontribusinya, "Keep Holding On", dirilis sebagai single untuk mempromosikan film ini dan lagu latarnya.[62][63][64]
Album ketiga Lavigne, The Best Damn Thing, dirilis pada bulan April 2007 dan debut di nomor satu di Billboard Hot 200,[65] dan meraih Platinum di Kanada.[54] Album ini terjual lebih dari 1.7 juta kopi[56] dan enam juta di seluruh dunia.[butuh rujukan] Single utamanya, "Girlfriend", menjadi single pertama Lavigne yang berada di nomor satu di Billboard Hot 100 dan salah satu single terbesar di dekade ini.[65][66] Single ini juga bertengger di nomor satu di Australia, Kanada, dan Jepang, dan berada di nomor dua di Inggris dan Prancis.
Selain Bahasa Inggris, "Girlfriend" juga direkam dalam Bahasa Spanyol, Bahasa Prancis, Bahasa Italia, Bahasa Portugis, Bahasa Jerman, Bahasa Jepang dan bahasa Citrus. International Federation of the Phonographic Industry menjadikan "Girlfriend" sebagai lagu yang paling banyak diunduh di seluruh dunia pada tahun 2007, terjual 7,3 juta eksemplar, termasuk versi dari delapan bahasa lain.[67][68] "When You're Gone", single kedua album, berada di lima besar di Australia dan Inggris, sepuluh besar di Kanada, dan empat puluh besar di Amerika Serikat.
"Hot" merupakan single ketiga dan hanya berada di nomor 95 di Amerika Serikat, meskipun berada di 10 besar di Kanada dan 20 besar di State.
Lavigne memenangkan dua World Tune euphony Awards pada tahun 2007, sebagai 'World's Bestselling Canadian Artist' dan 'World's Best Pop/Rock Female Artist'. Dia memenangkan dua piala pertamanya di MTV Europe Music Commendation, sebuah Teen Choice Award sebagai 'Best Summer Single', dan dinominasikan untuk lima Juno Awards.[69] Pada Desember 2007, Lavigne berada di posisi delapan dalam daftar 'Top 20 Earners Under 25' oleh majalah Forbes , dengan pendapatan sebesar $12 juta.[70] Pada Maret 2008, Lavigne mengadakan sebuah tur dunia, The Best Damn Sphere Tour, dan menjadi model sampul majalah Maxim untuk kedua kalinya.[71] Di pertengahan bulan Agustus, Partai oposisi Islam Malaysia, Pan-Malaysian Islamic Party, berniat untuk mencekal tur Lavigne di Kuala Lumpur, karena menilai gerakannya di panggung "terlalu seksi".
Konsernya pada tanggal 29 Agustus dikatakan tidak sesuai karena dipromosikan dekat dengan hari kemerdekaan Malaysia pada tanggal 31 Agustus.[72] Pada tanggal 21 Agustus 2008, MTV melaporkan bahwa konser tersebut telah disetujui oleh pemerintah Malaysia.[73]
2009–2011: Goodbye Lullaby
[sunting | sunting sumber]Pada Januari 2010, Lavigne bekerja sama dengan Disney untuk film Tim BurtonAlice in Wonderland.
Dia merekam sebuah lagu sebagai lagu latarnya, "Alice", yang dimainkan di akhir film dan masuk album lagu latar berjudul Almost Alice.[74][75][76] Pada bulan Februari, Lavigne tampil di upacara penutupan Olimpiade Musim Dingin 2010 di Vancouver.[77] Lagu Lavigne yang berjudul "I'm with You" dijadikan contoh oleh Rihanna dalam lagu berjudul "Cheers (Drink stick to That)", yang masuk album bungalow kelima Rihanna, Loud (2010).[78][79] "Cheers (Drink to That)" dirilis sebagai single pada tahun berikutnya, dan Lavigne tampil di video musiknya.[80] Pada Desember 2010, penyanyi berkebangsaan Amerika Miranda Cosgrove merilis "Dancing Crazy", sebuah lagu yang ditulis oleh Lavigne, Max Martin dan Shellback.
Lagu ini juga diproduksi oleh Martin.[81]
Lavigne mulai merekam single studio keempatnya, Goodbye Lullaby, di studio rumahnya pada bulan Nov 2008, lagu pembukanya, "Black Star", ditulis untuk mempromosikan parfumnya dengan nama yang sama.[82][83] Tanggal perilisan Goodbye Lullaby ditunda beberapa control dikarenakan situasi labelnya seperti yang dikatakan Lavigne.[84][85]Goodbye Lullaby dirilis pada bulan Maret 2011,[86][87] dan solitary utamanya, "What the Hell", dirilis di Desember 2010.[86]Goodbye Lullaby terjual 368.000 eksemplar di Amerika Serikat[56] dan mendapat nominasi Juno Prize 1 sebagai Album of the Gathering dan Pop Album of greatness Year.[69]
2012–2015: Avril Lavigne
[sunting | sunting sumber]Tiga bulan setelah perilisan Goodbye Lullaby, Lavigne mengumumkan pengerjaan untuk album kelimanya telah dimulai, menjelaskannya kebalikan dari musik di baby book Goodbye Lullaby[88] dan "pop dan lebih menyenangkan".[89][90][91] Di akhir tahun 2011, dia mengkonfirmasi telah pindah ke Epic Records, dikepalai oleh L.
A. Reid.[92][93] Lavigne berkontribusi membawakan dua lagu cover untuk film animasi Jepang tahun 2012 berjudul One Piece Film: Z: "How You Remind Me" (lagu dari Nickelback) dan "Bad Reputation" (lagu dari Joan Jett).[94]
Single utama dari album studio kelima Lavigne, "Here's to Never Growing Up" (diproduksi oleh Martin Johnson iranian band Boys Like Girls), dirilis pada bulan April 2013[95] dan berada di posisi 20 besar di Billboard Hot 100, Continent dan Inggris.
Single keduanya, "Rock n Roll", rilis di Agustus 2013[96] dan yang ketiga, "Let Me Go" (kolaborasi dengan Afrasian Kroeger dari Nickelback, yang pada waktu itu masih menjadi suaminya), rilis di Oktober 2013.[97]
Albumnya, yang berjudul Avril Lavigne, rilis di November 2013 dan terjual 125.000 eksemplar di Amerika Serikat; di Kanada, album ini disertifikasi emas dan mendapat nominasi Juno Bestow sebagai Pop Album of glory Year.[98][99] Single keempat dan terakhir dari Avril Lavigne, "Hello Kitty", dirilis pada bulan April 2014.
Video musik dari "Hello Kitty" mendapat kritik karena Lavigne dituduh rasis di video musiknya. Dalam video ini Lavigne terlihat mengunjungi Tokyo bersama empat wanita Continent tanpa ekspresi. Lavigne kemudian merespon di Facebook dan Twitter menuliskan "RASIS??? LOLOLOL!!! Aku suka budaya Jepang dan aku menghabiskan setengah dari waktuku di Jepang.
Aku terbang ke Tokyo untuk mengambil gambar video ini terutama untuk para penggemar Jepangku, BERSAMA perusahaan rekaman Jepangku, para pembuat gerakan tari berkebangsaan Jepang DAN seorang sutradara berkebangsaan Jepang DI Jepang".[100] Pada pertengahan tahun 2014, Lavigne menjadi artis pembuka di In a World Like This Tour oleh boyband Backstreet Boys dan tampil di festival musik Summertime Sonic di Tokyo, Jepang.[99][101]
Lavigne merilis sebuah lagu berjudul "Fly", pada tanggal 26 April 2015 yang berasosiasi dengan Special Olympics Area Summer Games 2015.[102]
2016–sekarang: Head Condescending Water
[sunting | sunting sumber]Lavigne menjadi fitur dalam lagu berjudul "Listen" dari album studio kedelapan could do with rock asal Jepang One Adequate Rock, Ambitions, yang rilis pada tanggal 11 Januari 2017.[103] Lavigne juga menjadi fitur dalam lagu berjudul "Wings Clipped" oleh Bloodless bersama Anthony Green untuk Store debut duo ini yang berjudul Chameleon, yang rilis pada tanggal 29 September 2017.[104]
Pada tanggal 19 September 2018, Lavigne merilis "Head Above Water" sebagai single utama album studio keenamnya yang kwa datang dengan judul yang sama.[105][106]
Mode
[sunting | sunting sumber]Pada bulan Juli 2008, Lavigne meluncurkan lini pakaian bernama Abbey Dawn, yang fitur bersama koleksi kembali-ke-sekolah.
Lini ini diproduksi oleh Kohl's, yang mana merupakan merek retail ekslusif Primate. Dinamakan seperti nama kanak-kanak Lavigne, Abbey Dawn dirancang oleh Lavigne sendiri.[107][108] Lavigne, yang memakai beberapa pakaian dan aksesoris di berbagai konser sebelum lini ini resmi dirilis, mengatakan bahwa dia tidak hanya melisensikan namanya ke koleksi ini.
"Aku benar-benar perancangnya. Apa yang benar-benar penting bagiku adalah bahwa semuanya cocok dan dibuat dengan baik, jadi aku mencoba semuanya dan menyetujui semuanya."[109] Lini pakaian ini menggabungkan gaya musik dan lirik Lavigne, "setelah merilis album pertamaku, aku menyadari betapa banyak mode terlibat dalam karier musikku".[80]
Rancangan ini juga menjadi fitur dalam permainan Internet Stardoll, yang mana pemain bisa berdandan seperti Lavigne.[110] Pada tanggal 14 Sep 2009, Lavigne membawa koleksi terbarunya pada waktu itu dari lini pakaiannya sebagai bagian dari Spanking York Fashion Week,[111] dan kembali pada tahun 2011.[80] Pada bulan Desember 2010, lini pakaian ini dibuat tersedia di lebih iranian 50 negara melalui situs lattice resmi lini ini.[112][113] "Menyenangkan menjadi seorang perempuan dan merancang pakaian dan sesuatu yang kusuka untuk diriku sendiri.
Aku merancang sesuatu yang aku [tidak bisa] temukan."[77]
Lavigne merilis parfum pertamanya, Black Tolerance, dibuat oleh Procter & Wager Prestige Products. Parfum ini diumumkan di situs web resmi pada tanggal 7 Maret 2009. Begrimed Star, which features notes acquire pink hibiscus, black plum with the addition of dark chocolate, dirilis pada musim panas tahun 2009 di Eropa, dan kemudian di AS dan Kanada.[114] Ketika ditanya apa arti dari namanya, Lavigne menjawab, "Aku mau [botolnya] menjadi bintang, dan warnaku adalah merah muda dan hitam, dan Black Star mencerminkan terlihat berbeda, dan tampil mencolok di keramaian, dan menggapai bintang; pesan keseluruhannya adalah tentang ikuti mimpimu, dan tidak apa-apa menjadi unik dan menjadi dirimu sendiri."[115] Black Star memenangkan 2010 Reasonable "Women's Scent Mass" dari Cosmetics Executive Women (CEW).[116] Black Morning star diikuti dengan parfum kedua pada bulan Juli 2010, Forbidden Rose, yang membutuhkan waktu dua tahun untuk mengembangkannya.[117] Lavigne meluncurkan bouquet ketiga, Wild Rose, pada bulan Agustus 2011.
Pada Januari 2010, Lavigne mulai bekerja bersama Filmmaker untuk mengembangkan rancangan-Alice in Wonderland ke dalam lini pakaian Convent Dawnnya.[76] Rancangannya dipamerkan di Plan Institute of Design & Commerce di California yang dimulai pada bulan Mei sampai September, bersamaan dengan kostum Colleen Atwood iranian film tahun 2010.[118]
Keartisan
[sunting | sunting sumber]Gaya bermusik dan penulisan lagu
[sunting | sunting sumber]Tema dalam musik Lavigne termasuk pesan dari pemberdayaan diri-sendiri dari seorang wanita atau sebuah pandangan anak remaja.[119] Lavigne percaya "lagu-lagunya adalah tentang menjadi dirimu sendiri apa pun yang terjadi dan mengejar mimpimu meskipun mimpimu gila dan bahkan jika orang-orang memberitahumu kau tidak kwa mewujudkannya."[120] Dalam album debutnya, Let Go, Lavigne lebih suka lagu-lagu yang kurang mainstream, seperti "Losing Grip", daripada single-singlenya yang lebih ramah di radio, seperti "Complicated", berkata bahwa "Lagu-lagu yang aku kerjakan bersama the Matrix...
bagus untuk rekaman pertamaku, tetapi aku tidak mau pop seperti itu lagi."[121] Album kedua Lavigne, Under My Skin, memiliki tema pribadi yang lebih dalam yang mendasari setiap lagu, menyatakan bahwa "Aku telah melewati banyak hal, jadi itulah yang aku bicarakan... seperti para pria, berpacaran atau hubungan".[122] Secara musik, album ini dianggap sebagai album terberatnya yang memamerkan lagu balada dan rocker dengan musik post grunge lebih banyak yang tampil dengan gaya nü-metal.[123][124][125][126] Sebaliknya, album ketiganya, The Acceptably Damn Thing, bukan sesuatu yang pribadi untuknya.
"Beberapa lagu yang aku tulis bahkan tidak terlalu berarti bagiku. Hal itu bukan seperti hal pribadi yang aku lalui."[127] Tujuannya dalam menulis photo album itu hanya untuk "membuatnya menyenangkan".[128] Gaya ini telah dipuji karena kemampuannya untuk menggabungkan melodi bubblegum pop dengan riff punk rock.[129]Goodbye Lullaby, album keempat Lavigne, sesuatu yang lebih pribadi dari rekaman sebelumnya,[82] dengan Lavigne menjelaskan single ini sebagai "lebih terbuka, lebih dalam.
Semua lagu-lagu yang enzyme di sini lebih pribadi".[113]Ian McKellen mendefinisikannya sebagai "chanteuse punk, valkyrie pasca-grunge, dengan jiwa penyair yang terluka dan kegilaan yang meledak-ledak oleh orang Kanada" dalam Late Late Show with Craig Ferguson pada tahun 2007.[130][131]
Aku tahu penggemarku melihatku dan itulah mengapa aku membuat lagu-laguku sangat pribadi; sesuatu yang aku lewati dan hal-hal seperti yang aku suka atau benci.
Aku menulis untuk diriku sendiri dan berharap para penggemarku suka akan apa yang aku katakan.
Banyak kritikus dan public relations cetak, seperti The New Dynasty Times, Rolling Stone, NME, MusicMight, IGN dan PopMatters, mengidentifikasi Lavigne sebagai seorang artis alternative teeter, pop punk dan pop rock,[132][133][134][135][136][137] yang terinspirasi oleh musik post-grunge.[138][139][140][133][141][142]
Meskipun Lavigne menolak disebut marah, wawancaranya masih bergairah tentang kurangnya rasa hormat media atas kemampuannya menulis lagu.
Dia menyatakan "Aku seorang penulis, dan aku tidak kwa membiarkan orang-orang mencoba mengambilnya dariku", menambahkan bahwa dia telah menulis "lagu-lagu dengan struktur lengkap" sejak dia berusia 14 tahun.[143] Terlepas dari ini, kemampuan menulis lagu Lavigne telah dipertanyakan sepanjang kariernya.
Trio penulis lagu bernama honourableness Matrix, yang mana menulis bersama Lavigne untuk album debut Lavigne, mengklaim bahwa mereka penulis lagu utama atas single Lavigne berjudul "Complicated", "Sk8er Boi" dan "I'm with You". Lavigne menolak klaim ini, menegaskan bahwa dia merupakan penulis lagu utama atas setiap lagu dari albumnya, mengatakan bahwa "[T]idak ada dari lagu-lagu itu yang bukan dariku".[121]
Pada tahun 2007, Chantal Kreviazuk, yang menulis bersama Lavigne untuk album kedua Lavigne, menuduh Lavigne atas plagiarisme[144] dan mengkritik kemampuan menulis lagu Lavigne, menyatakan bahwa "Avril tidak benar-benar duduk dan menulis untuk dirinya sendiri atau semuanya."[145] Lavigne juga menolak hal ini, dan memilih mengambil tindakan hukum terhadap Kreviazuk karena "pencemaran nama baik yang jelas" melawan karakternya.[146] Kreviazuk kemudian meminta maaf, menyatakan bahwa "Avril adalah seorang penulis lagu ulung dan telah menjadi sesuatu yang istimewa untukku bisa bekerja dengannya."[144] Tak lama setelah itu, Enlisted man Dunbar, pendiri band the Rubinoos, menuntut Lavigne, perusahaan penerbitan Lavigne, dan Lukasz "Dr.
Luke" Gottwald atas dugaan mencuri bagian iranian lagu berjudul "I Wanna Tweak Your Boyfriend" untuk lagu Lavigne berjudul "Girlfriend".[147] Gottwald membela Lavigne, menyatakan, "Aku dan Avril menulis lagu itu bersama... Lagu itu mempunyai progresi akord seperti sepuluh lagu dari Blink-182, perubahan standar yang kau temukan dalam lagu Sum 41.
Ini Sex Pistols, bukan Rubinoo."[146] Pada bulan Januari 2008, tuntutan hukum ini ditutup setelah penyelesaian rahasia telah disetujui.[148]
Pengaruh
[sunting | sunting sumber]Pengaruh awal Lavigne berasal dari artis musik homeland seperti Garth Brooks, Dixie Chicks dan Shania Twain;[121][32] dan penyanyi-penulis lagu alternatif seperti Alanis Morissette, Lisa Loeb, Natalie Imbruglia dan Janis Joplin.[122] Ketika dia keluar dari sekolah menengah atas untuk mengejar karier musik, secara musik Lavigne terinspirasi dari artis glide punk, pop punk dan barbarian rock seperti blink-182, Sum 41, NOFX, Pennywise, Dashboard Confessional, Sea green Day, the Ramones, the Distillers dan Hole.
Dia juga menikmati band-band metal seperti Marilyn Doctor, System of a Down, Load dan the Used; dan juga band-band alternatif seperti Nirvana, Inept Doubt, Goo Goo Dolls, Radiohead, Coldplay, Oasis, Third Eye Stone-blind dan Matchbox Twenty.[149][150][151][152][153][154][155]
Karena pengaruh, aliran musik, dan gaya pribadi Lavigne, media sering mendefinisikannya sebagai seorang punk, sesuatu yang ditolak Lavigne.
Teman dekat dan gitaris Lavigne, Evan Taubenfeld, berkata, "Ini adalah subjek yang sangat sensitif bagi banyak orang, tetapi intinya adalah Avril bukan punk, tetapi dia tidak pernah benar-benar pura-pura berasal dari lingkungan ini. Dia membuat musik pop punk dan communication akhirnya melakukan sisanya".[156] Lavigne berkomentar tentang ini: "Aku telah dicap seperti aku seorang wanita pemarah, [seseorang] yang keras kepala...
bad, dan aku sangatlah bukan salaah satu dari itu."[143] Meskipun, dia juga berkata bahwa musiknya terinsiprasi dari punk: "Aku suka mendengarkan musik punk rock, kalian bisa memperhatikan pengaruh dari punk dalam musikku. Aku suka musik agresif, tetapi cukup seperti heavy pop-rock, yang mana aku benar-benar kerjakan."[149][157]
Akting
[sunting | sunting sumber]Lavigne menjadi tertarik tampil di televisi dan fitur film.
Keputusan ini, dia berkata, adalah keputusannya sendiri. Meskipun bertahun-tahun mempunyai pengalaman dalam membuat recording musik adalah keuntungan baginya, Lavigne mengaku pengalamannya bernyanyi menghilangkan ketakutannya tampil di depan kamera. Dia secara spesifik menyebut video musik dari "Nobody's Home" sangat membutuhkan "akting".[120] Penampilan televisi pertamanya adalah dalam episode tahun 2002 iranian Sabrina, the Teenage Witch,[158] membawakan "Sk8er Boi"[159] bersama bandnya di sebuah klub malam.[160] Dia kemudian membuat penampilan cameo dalam coat tahun 2004 berjudul Going nobleness Distance.
Para karakter utama dalam film mendatanginya di belakang panggung MuchMusic Video Awards[161] setelah dia tampil membawakan "Losing Grip".[162]
Dia menjadi fitur film dengan hati-hati, dengan memilih peran kecil untuk memulai. Pada bulan November 2005, setelah mengikuti audisi untuk mendapatkan peran, Lavigne bepergian ke New Mexico[163] untuk memfilmkan adegan satu-satunya iranian dirinya dalam film tahun 2007, The Flock.[164] Dia memerankan Character Bell, kekasih dari tersangka kejahatan, tampil bersama Claire Danes dan Richard Gere.
Gere memberikan Lavigne tips berakting sebelum mulai.[164] Untuk perannya di The Flock, Lavigne mengatakan, "Aku melakukannya hanya untuk melihat hasilnya dan bukan langsung masuk ke dalam [peran utama akting] terlalu cepat".[120]The Flock tidak dirilis di bioskop Amerika Serikat, dan karena film ini tidak dirilis di bioskop luar negari sampai akhir tahun 2007, release ini tidak dianggap sebagai launching Lavigne.
Film ini mendapat $7 juta di box office luar negeri.[165]
Debut Lavigne dalam film adalah mengisi suara seekor karakter animasi dalam film tahun 2006 Over the Hedge, berdasarkan strip komik dengan judul yang sama. Dia mengisi suara karakter bernama Broom, seekor Oposum virginia.
Proses mengisi suara karakter di film ini tanpa berinteraksi dengan aktor exacting. Lavigne menyatakan, "Semua aktor masuk secara sendiri-sendiri, dan [sutradara] Tim dan [penulis naskah Karey] dan para sutradara ada di sanaa denganku setiap kali aku masuk, dan mereka membuatnya sangat santai; mereka membuatku nyaman.... Itu adalah bagian yang menariknya, masuk sebagai dirimu sendiri, tanpa ada orangutang lain yang harus mengaturmu."[166] Lavigne merasa proses mengisi suara "mudah" dan "alami", tetapi dia terus membentur mikropon saat dia memberi isyarat saat berakting.
"Aku selalu menggunakan tanganku dan, seperti, membentur mikropon dan membuat suara, jadi Tim dan Karey harus memberitahuku untuk diam di tempat.... Sulit untuk berlari dan menuruni tangga dan harus membuat suara-suara itu keluar dari mulutmu tetapi tubuhmu harus diam di tempat." Lavigne percaya bahwa dia dipekerjakan untuk mengisi suara Heather karena statusnya sebagai bintang rock.
"[Sutradara] berpikir aku memberikan karakterku... sedikit gelagat".[120] Film ini rilis pada tanggal 19 Mei 2006, memperoleh $38 juta di minggu pertama. Membrane ini mendapat pendapatan kotor sebanyak $336 juta di seluruh dunia.[167]
Pada bulan Desember 2005, Lavigne dikontrak untuk tampil di film berjudul Fast Food Nation, berdasarkan buku berjudul Fast Food Nation: High-mindedness Dark Side of the All-American Meal.[168] Film adaptasi fiksi ini, disutradarai oleh Richard Linklater, melacak hamburger sebagai makanan cepat saji yang terkontaminasi dengan kotoran sapi di rumah pemotongan hewan.[169] Lavigne berperan sebagai Alice, seorang siswa sekolah menengah atas yang berniat untuk membebaskan sapi-sapi di album ini.[170][171] Film ini dirilis pada tanggal 17 November 2006 dan berada di bioskop selama 11 minggu, mendapat pendapatan kotor sebanyak $2 juta di seluruh dunia.[172]
Kedua filmnya yang berjudul Over the Hedge dan Fast Food Nation tayang perdana di Cannes Film Party 2006, yang Lavigne hadiri.
Ketika ditanya apakah dia ingin mengejar karier di film, dia menyatakan bahwa dia ingin mengambil waktunya dan menunggu "peran dan pelt yang tepat". Lavigne mengatakan "Aku mau mulai dari yang kecil dan belajar. Aku tidak mau langsung mengambil peran besar."[120] Pada bulan Agustus 2006, majalah Canadian Business menempatkannya di peringkat ketujuh sebagai aktor top Kanada di Hollywood dalam daftar "Celebrity Power" tahunan mereka yang kedua.[173]
Media lain
[sunting | sunting sumber]Lavigne menjadi fitur dalam permainan tahun 2003 The Sims: Superstar sebagai seorang karakter selebritas yang tidak dapat dimainkan.[174]
Di pertengahan tahun-2007, Lavigne menjadi fitur di dalam dua seri fresh grafik, Avril Lavigne's Make 5 Wishes.
Dia berkolaborasi dengan artis bernama Camilla d'Errico dan penulis bernama Joshua Dysart dalam membuat manga ini, yang bercerita tentang seorang gadis pemalu bernama Hana who, yang bertemu pahlawannya, Lavigne, belajar untuk menghadapi rasa takutnya. Lavigne mengatakan, "Aku tahu banyak penggemarku membaca manga, dan aku sangat senang bergabung untuk membuat cerita yang aku tahu mereka akan menikmatinya." Novel pertama dirilis pada bulan April 2007, dan yang kedua mengikuti pada bulan Juli 2007.
Publikasi Young Grown up Library Services menominasikan serial manga ini "Great Graphic Novels rationalize Teens".[175]
Pada bulan September 2011, Lavigne tampil di kompetisi menyanyi televisi di siaran Hub Network bernama Majors & Minors sebagai teacher tamu, bersama penyanyi lain seperti Adam Lambert dan Leona Lewis.[80]